MAINTENANCE PLANNING AND SCHEDULING

Perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan melibatkan pembuatan strategi dan jadwal waktu untuk melakukan tugas pemeliharaan yang diperlukan pada peralatan dan fasilitas untuk memastikan kinerja optimal dan umur panjangnya. Proses ini melibatkan analisis riwayat peralatan, mengidentifikasi potensi kegagalan, menentukan kegiatan pemeliharaan yang sesuai, dan menetapkan jadwal pelaksanaannya.

Perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan yang efektif dapat membantu mengurangi waktu henti, menurunkan biaya pemeliharaan, dan meningkatkan keandalan peralatan secara keseluruhan, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan profitabilitas bagi organisasi.

Kegiatan perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan melibatkan berbagai tugas seperti mengidentifikasi persyaratan pemeliharaan, memprioritaskan perintah kerja, membuat jadwal pemeliharaan, mengoordinasikan sumber daya dan bahan, menugaskan tugas kepada personel pemeliharaan, melacak kemajuan, dan menyesuaikan jadwal sesuai kebutuhan.

Kegiatan ini membantu memastikan bahwa tugas pemeliharaan dijalankan secara efisien, waktu henti diminimalkan, dan peralatan disimpan dalam kondisi kerja yang optimal. Dengan merencanakan dan menjadwalkan kegiatan pemeliharaan dengan benar, organisasi dapat memaksimalkan kinerja aset mereka dan mengurangi potensi gangguan pada operasi mereka.

1) Melakukan inspeksi peralatan secara teratur untuk mengidentifikasi potensi kegagalan dan mengembangkan rencana pemeliharaan berdasarkan temuan.

2) Prioritaskan tugas pemeliharaan berdasarkan kekritisan peralatan dan potensi dampak kegagalan.

3) Kembangkan kalender atau jadwal pemeliharaan yang mempertimbangkan siklus operasi peralatan, interval perawatan, dan variasi musiman apa pun.

4) Pastikan bahwa tugas pemeliharaan diberikan kepada personel yang memenuhi syarat dengan keterampilan dan sumber daya yang diperlukan.

5) Mengkomunikasikan jadwal pemeliharaan kepada semua pemangku kepentingan terkait, termasuk operator, tim pemeliharaan, dan manajemen.

6) Membangun sistem untuk melacak dan memantau kegiatan pemeliharaan, termasuk penggunaan sistem manajemen pemeliharaan terkomputerisasi (CMMS) atau perangkat lunak lainnya.

7) Secara teratur meninjau dan memperbarui rencana pemeliharaan untuk mencerminkan perubahan peralatan, kondisi operasi, atau persyaratan pemeliharaan.

8) Pertimbangkan untuk menerapkan strategi pemeliharaan prediktif, seperti analisis getaran atau termografi, untuk mengantisipasi kegagalan peralatan sebelum terjadi.

9) Kembangkan rencana darurat untuk kegagalan peralatan yang tidak terduga, termasuk prosedur tanggap darurat dan peralatan atau sumber daya cadangan.

10) Terus mengevaluasi dan meningkatkan perencanaan pemeliharaan dan proses penjadwalan untuk mengoptimalkan kinerja aset dan meminimalkan biaya pemeliharaan.

Salam improvement!

*) Tim Kaizen Consulting