Supplier quality assurance mengacu pada proses memastikan bahwa produk atau layanan yang disediakan oleh pemasok memenuhi standar dan spesifikasi kualitas yang disyaratkan. Ini melibatkan pendekatan sistematis melalui supplier selection, evaluation, dan monitoring untuk memastikan kinerja yang konsisten dan andal.
Jaminan kualitas pemasok membantu meminimalkan risiko yang terkait dengan ketidaksesuaian pemasok, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan secara keseluruhan. Ini juga menumbuhkan hubungan kolaboratif antara pemasok dan pembeli, membangun rasa saling percaya dan menghormati.
1.Supplier selection:
kegiatan ini melibatkan proses identifikasi pemasok potensial berdasarkan kriteria spesifik seperti kualitas produk, kinerja pengiriman, harga, dan reputasi. Proses seleksi dapat mencakup permintaan proposal (RFP) atau permintaan penawaran (RFQ) untuk mengumpulkan informasi terperinci tentang kemampuan dan kinerja pemasok.
2.Supplier evaluation:
Setelah pemasok dipilih, mereka dievaluasi berdasarkan kinerja mereka terhadap kriteria yang telah ditentukan. Ini mungkin melibatkan audit pemasok, KPI pemasok, atau tinjauan kinerja pemasok. Proses evaluasi membantu mengidentifikasi kelemahan atau area untuk peningkatan kinerja pemasok.
3.Supplier development:
Berdasarkan hasil evaluasi, rencana pengembangan pemasok dibuat untuk mengatasi kelemahan yang teridentifikasi. Ini mungkin melibatkan pelatihan, pembinaan, atau pemberian bantuan teknis untuk membantu pemasok meningkatkan kinerja mereka. Rencana pengembangan pemasok ditinjau secara berkala untuk memastikan bahwa pemasok membuat kemajuan.
4.Supplier monitoring:
Pemantauan berkelanjutan terhadap kinerja pemasok sangat penting untuk memastikan bahwa mereka terus memenuhi standar kualitas yang disyaratkan. Ini mungkin melibatkan audit pemasok reguler, KPI pemasok, atau tinjauan kinerja pemasok. Setiap masalah atau ketidaksesuaian ditangani segera untuk mencegah terulangnya kembali.
5.Supplier Continuous Improvement:
Jika terjadi ketidaksesuaian pemasok, rencana tindakan korektif dibuat untuk mengatasi masalah tersebut. Rencana tindakan korektif mungkin melibatkan analisis akar penyebab, implementasi tindakan korektif, dan verifikasi efektivitas. Pemasok bertanggung jawab untuk menerapkan rencana tindakan korektif dan menunjukkan bahwa masalah telah diselesaikan.
6.Supplier performance review:
Tinjauan kinerja pemasok dilakukan secara berkala dilakukan untuk menilai kinerja pemasok secara keseluruhan terhadap kriteria yang telah ditentukan. Tinjauan kinerja pemasok membantu mengidentifikasi area apa pun untuk perbaikan dan untuk menentukan apakah pemasok terus memenuhi standar kualitas yang disyaratkan. Berdasarkan hasil peninjauan, pemasok dapat diberikan kontrak jangka panjang atau mungkin diminta untuk meningkatkan kinerja mereka.
7.Supplier relationship management:
Hubungan kolaboratif antara pemasok dan pembeli sangat penting untuk memastikan kinerja yang konsisten dan andal. Ini melibatkan komunikasi reguler, umpan balik, dan kolaborasi untuk mengatasi masalah atau ketidaksesuaian apa pun. Pemasok didorong untuk memberikan masukan dan saran untuk perbaikan, dan pembeli memberikan dukungan dan sumber daya untuk membantu pemasok meningkatkan kinerja mereka.
Hubungan pemasok dikelola melalui rencana manajemen pemasok, yang menguraikan peran dan tanggung jawab kedua belah pihak. (*) (Tim Kaizenindo Consulting)